Jumat, 13 Agustus 2010

Drive and Ride Safely, please...^^

MARI BERBICARA TENTANG APA YANG KITA LIHAT DAN RASAKAN SEHARI-HARI...

Minggu kemarin seorang teman meninggal karena kecelakaan motor. Umh...gw juga kemana-mana naik motor. Di jakarta, ketika kita berkendara dengan motor, jarak kita dengan maut hanya sekitar 1 inchi aja. Maut selalu mengintai para pengendara motor di jakarta. Beberapa hanya luka lecet-lecet aja, beberapa bisa patah atau retak tulang, beberapa bisa terkilir atau sendi yang bergeser, beberapa bisa gegar otak atau koma, dan beberapa lagi bisa menghadap Tuhan YME.

Gak peduli kita bawa motor dengan hati-hati atau berkendara dengan aman, karena kecelakaan bisa terjadi karena orang lain yang ugal-ugalan. Di jakarta, melihat motor-motor bersenggolan dengan kendaraan lain atau menyeruduk kendaran lain adalah hal yang biasa dan wajar. Terlalu sering terjadi makanya dianggap sebagai sebuah kewajaran.

Gw sering menyaksikan dengan mata gw sendiri, kecelakaan demi kecelakaan. Melihat pengendara motor yang mengaduh di pinggir jalan, melihat pengendara motor yang pingsan sedang digotong oleh orang-orang, atau pengendara motor yang tergeletak di pinggir jalan atau trotoar yang telah ditutupi koran atau pakaian.

Pernah gw beberapa kali memaki kendara yang melaju dengan ugal-ugalan dan seenaknya, beberapa diantara mereka bernasib sial. Gw pun berhenti memaki ketika ada kendaraan yang ugal-ugalan akhir-akhir ini. Kasihan.

Kemarin-kemarin, sebuah motor dengan suara bising menyalip dengan zig-zag plus dengan kecepatan tinggi. Gw pun berkata ; "wah...kasihan, itu orang buru-buru banget mau buang air besar kali ya...?!, udah kebelet banget kali ya...?!, ckk..ckk..ckk...kasihan sekali...!!!"

Gak lama, gw melihat motor tadi sudah ringsek, dan pengendaranya tergeletak tak bergerak di bawah sebuah mobil truk yang berhenti. Darah segar terlihat jelas. Gw pun berujar : "wah...rupanya dia buang air besar di alam lain...ckk..ckk..ckk...".

Berapa nyawa yang melayang di jalan raya...?!

Terkadang gw suka kesal dengan orang-orang yang hendak membelokkan kendaraannya tanpa menggunakan lampu sein. Ada juga yang menyalakan lampu sein, tapi ketika berbelok lampu sein itu baru dinyalakan. Kenapa gak dari jauh-jauh lampu sein itu dinyalakan...?!, supaya pengendara di belakang bisa mengambil ancang-ancang.

Ada juga yang memotong jalur seenaknya tanpa melihat ke spion *beberapa spion motor bukanlah spion, hanya pemanis saja atau pelengkap saja supaya tidak ditilang*, mereka itu yang membahayakan orang lain.

Gw suka memaki mereka ;

"WOI MAS, ITU LAMPU SEIN / SPION bukan accesories dan pemanis belaka. LAMPU SEIN / SPION dipasang karena ada fungsinya. DIGUNAIN DONG...!!!"

atau seperti ini ;

"HEEHHH...LOE BIKIN SIM DI KELURAHAN YA....?!"

dan masih banyak lagi.

Oh ya, satu hal lagi yang penting. Kehidupan kota metropolitan seperti jakarta *emangnya jakarta itu kota metropolitan ya...?!*, terkadang membuat stress dan depresi. Dan jangan melampiaskan stress dan depresi itu di jalan raya. Itu tak hanya membahayakan diri sendiri, namun juga membahayakan orang lain.


Wajarkah itu semua...?!


Sebenarnya sih tidak wajar, namun karena dibiarkan terlalu lama, dianggap sebagai sebuah kewajaran. Pertambahan volume motor yang biadab dan membabi budeg, eh..buta pun dianggap sebagai biang kemacetan di jakarta.

Ini pengalaman gw kalo berangkat ke kantor di pagi hari. Ribuan motor bermacet-macet ria menuju jakarta. Bisa dibayangkan di setiap lampu merah, motor dan mobil mengantri berkilometer panjangnya menunggu lampu hijau menyala. Terkadang gw suka nyeletuk begini ;

"OKAY...INI UDAH KAYAK KEADAAN DI FILM DEEP IMPACT...MANA METEORNYA...?!"

atau ;

"JADI HARI INI, GUNUNG MANA YANG MELETUS / ADA AIR BAH DIMANA/ ADA TSUNAMI KAH...?!, sampai kita mengungsi rame-rame seperti ini...?!

dan masih banyak lagi celetukan-celetukan gw yang terkadang bisa bikin gw senyum-senyum sendiri.

Jakarta identik dengan kemacetan yang biadab di saat pagi dan sore hingga malam. Jika di saat-saat tersebut tidak macet, kita boleh bingung dan bertanya pada diri sendiri ; "INI JAKARTA KAN...?!".

Sebenarnya tak hanya motor saja yang bikin macet. Gw rasa orang-orang indonesia sekarang ini sudah kaya raya semuanya. Lihat pertambahan volume mobil pribadi yang gak mau kalah dengan pertambahan sepeda motor. Boleh-boleh saja dan sah-sah saja. Namun, yang membuat miris adalah ketika hampir semua mobil pribadi yang bermacet ria hanya berisi satu orang saja, itu jelas sebuah kesalahan. Beberapa mobil sekelas ALPHARD dan sejenisnya hanya diisi oleh satu orang saja. Betapa konyolnya kita ini.

SIAPA YANG SALAH...?!

Menurut gw semuanya BERSALAH...!!!, tak ada yang BENAR...!!!

Dari pembuat kebijakan, pemasar kendaraan, dan juga pemakai semuanya bersalah. Kita semua bersalah dengan tingkat dan jenis kesalahan yang berbeda-beda.

Jadi, ketika kita berkendara di jakarta, jangan hanya berpikir mengenai kepentingan diri sendiri, namun juga pikirkan kepentingan dan keselamatan orang lain.

TAK HANYA KELUARGAMU SAJA YANG MENUNGGU DI RUMAH, KELUARGA MEREKA PUN MENUNGGU MEREKA DI RUMAH.

DRIVE AND RIDE SAFELY, PLEASE.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar