Tak jauh dari Satria, Raka masih mencoba tidur, sudah sekitar sejam dia "ngulet". Tak lama nada pesan SMS masuk di HP nya berbunyi, dibacanya pesan tersebut, dan tersenyum tipis sebentar sebelum dimatikannya HP miliknya itu.
Satria : "SMS dari Rai ya, Ka...?!", suara Satria terdengar pelan.Tak lama dikecilkannya volume speaker aktif yang kali ini sedang melantunkan lagu LIGHT MY FIRE-nya THE DOORS.
Raka : "iya, SMS dari dia. basa basi sebelum tidur", Raka menyahut pelan sambil mengganti posisi tidurnya.
Satria : "ohh..., perhatian banget ya dia sama loe, Ka…?!, dah 4 hari ini gw gak liat dia di kampus, emangnya dia lagi kemana sih?!”
Raka : ”lagi di Jogja, jalan kesana berdua sama mantannya…!!!”, jawab Raka dengan nada suara agak tinggi.
Satria : “ohhh…ke Jogja toh…!!! Koq gak ngajak2 loe sih..?!, malah ngajak mantannya?!”, tanya Satria lagi.
Raka : “MENEKETEHE… AHHH….ARRRRGGHHH….!!!”, kali ini Raka berteriak sambil mencoba duduk, lantas berjalan menuju meja belajar dan mengambil sebatang rokok lalu kemudian dinyalakannya rokok tadi sambil membuka jendela kamarnya yang berada di lantai 2 rumahnya ini.
Udara dingin menyergap tubuh 2 orang sahabat di dalam kamar. Suara pohon beringin yang ditampar angin malam berkali-kali mencoba mengalahkan kesunyian malam ini.
Raka : “Loe lagi baca apa sih?!”, tanya Raka sambil menghisap rokoknya dalam2.
Satria : “lagi iseng2 aja baca kimia organik sama biokimia, asik juga lama2 soalnya hehe…”, jawab Satria sambil merubah posisi kursinya.
Raka : “ I see…iseng2 aja ya…?! Klo serius emang bacaan loe apa…?!”, tanya Raka sambil memandang wajah Satria.
Satria : “ Gw baca cerita tentang seorang cowo yang jealous karena pacarnya pergi ke Jogja dengan seorang cowo yang tak lain dan tak bukan adalah mantan cowo pacarnya….hahahahahaaa…!!!
Raka : “hahahahaaa..nice try…nice shoot…you got me, dude!!! Hahahaha…”, Raka ikut tertawa, menertawakan kecemburuannya yang telah bersemayam dalam hatinya sejak 4 hari yang lalu.
Satria : “udahlah, ka…gak usah loe pikirin, Rai gak bakal macem2 disana, dia saying banget sama loe koq, percaya deh sama gw, dia setia koq meski apa yang dia lakuin sekarang adalah anomaly..”, Satria mencoba menghibur sahabatnya yang sedang murung.
Raka : “yup…, gw tau koq. Udahlah…gak usah dibahas”., balas raka sambil menoleh dan terus menatap keluar jendela.
Satria : “ lagi liatin apaan sih loe, ka…?!”,.
Raka : “ memahami mengenai TEOLOGI NATURALIS, bercengkrama dengan alam, menikmati karya Tuhan, pencipta yang agung. Sekaligus, memikirkan kembali tentang kehidupan, sejauh ini gw “berjalan”, apa yang telah gw “dapat”kan, apa yang gw “lewat”kan?.
Satria : “tumben loe bener?! hahahaha…gw jadi inget SOKRATES yang bilang ; kehidupan yang tidak diperiksa ulang, tidak pantas dihidupi…”.
Raka : “wajar gak sih, klo ada saat2 tertentu dalam hidup kita dimana kita menertawakan dan menangisi saat2 tersebut…?!”
Satria : “ wajarlah, secara kan loe suka ketawa2 dan murung sendiri dan tanpa sebab yang jelas wakakakakakkk…”
Raka : “ SERIUS, NYET…!!!”
Satria : “ohh..loe bener2 lagi serius ya, Njing..?!?! kirain bercanda ..?! hehehe…hmm, sangat2 wajar, bahkan orang2 yang memiliki kemampuan seperti itu, bisa melihat kehidupannya dan dirinya secara keseluruhan dan gak setengah2. Seperti bercermin tanpa make up, bahkan tanpa topeng. Hey…jangan2 loe lagi mengkhawatirkan hidup loe..?! atau masa depan loe…?!”
Raka : “ everybody does..!!!”
Satria : “sebenarnya gw juga sih, huuhhh..!!!”
Raka : “ klo nyokap gw bilang sih ; kita kehilangan sukacita masa kini klo kita kuatir sama masa depan. DER HER GOTT WURFELT NICH klo Einstein bilang mah, artinya TUHAN TIDAK MELEMPAR DADU, hidup loe udah direncanakan jauh2 hari oleh Tuhan. AQUINAS bilang bahwa hidup kita ini adalah “rencana”, “manifestasi” dari intelegensia yang mengatur semuanya, yaitu Tuhan”.
Satria : “ tapi kan gak bisa juga dengan “mengalir” begitu aja, harus ada “effort2” yang menunjang masa depan dong?!”.
Raka : “ iya juga sih, yaaa…gak mengalir gitu aja, harus ada “usaha” juga “.
Satria : “Hidup tuh kayak berjalan dalam lorong, tak pernah tahu sampai kapan kita akan berjalan, dimana ujungnya, dan tak tahu apa yang ada di ujung lorong ini”.
Raka : “ Buseeett…loe bikin puisi aja tuh kata2 loe barusan hahahaha…!!!”.
Satria : “ eits..jangan salah, Ka. Puisi itu sarana paling cocok buat ngungkapin hakikat realitas secara sentimentil dan juga puisi memberikan “sesuatu” kepada manusia, “sesuatu” yang kompleks, yang gak bisa dirumuskan begitu aja”.
Raka : “ hoooaaaaa….mantap bener dah penjelasannya, loe anak farmasi apa anak sastra sih..?!”
Satria : “ anak farmasi yang juga belajar sastra, Ka. SASTRA MESIN tapinya…wakakakakakkk…!!!”
Raka : “ACHTUNG…WARNING…sama CAUTION dong yang loe pelajari..?! hahaha..kocak loe, Nyet..!!!
Satria : “ Baru tau loe, Njing..?!?! hahaha…. Tapi, bukankah hidup harus punya tujuan, ka..?!”
Raka : “ umh…tujuan memang penting juga sih, tapi menurut gw bukan itu yang paling penting”.
Satria : “ trus apa dong, ka…?!”
Raka : “ Yang paling penting adalah mengetahui keberadaan kita saat ini, menyadari posisi kita saat ini. Menurut gw itu lebih penting daripada tujuan”.
Satria : “ haaa…?! Gak ngerti ahh gw, ka..jelasin dong..!!!”
Raka : “jah…masa kudu dijelasin sih..?!, masa loe gak ngerti sih…?!”.
Satria : “JELASIN GAK…!?!?!?!”
Raka : “ ilustrasinya gini, umh…seandainya loe tersesat, dan kebetulan ada peta di tas loe, mana yang bakal loe cari di peta itu..?! mencari tujuan loe atau mencari posisi loe sekarang..?!”.
Satria : “mencari letak gw saat ini lah, ka…!!!”.
Raka : “ nah itu loe tau..!!!, tanpa mengetahui posisi loe saat ini, mustahil loe bisa sampai ke tujuan loe..!!!. Yang terpenting bukan tujuan, tapi mengetahui keeradaan loe saat ini. Bukankah yang terpenting dalam meraih kemenangan adalah mengetahui kekuatan kita sendiri..?!”.
Satria : “hahahaha…WOW…MANTAAPPP…!!
Raka bangkit dari kursinya, berjalan ke arah meja belajar, mengambil segelas kopi hitam milik Satria yang tersisa setengahnya, meminumnya dan kembali lagi ke kursinya. Pandangannya sekali lagi menerawang ke luar jendela. Angin sepoi menyibak wajahnya.
Satria : “ jah…dia ngelamun lagi hehehehe…”.
Raka : “ hah…apaan..?! ngelamun..?! kagak ahh..!!!”.
Satria : “ masih kepikiran “anomaly”-nya Rai ya..?!”
Raka : “hmm…sedikit sih. Haruskah CINTA mempunyai alasan yang cerdas..?!, bukankah kecerdasan tidak selalu relevan dengan segala hal..?! CINTA contohnya…?!?!”.
Satria : “ klo untuk urusan CINTA dan perasaan mah, kecerdasan justru tidak mendamaikan, malah memisahkan..!!!. yaudah sih, masih aja dipikirin si pacar yang sedang senang2 di Jogja hahahaha…”.
Raka : “ SIAPA YANG MIKIRIN COBA..?!, RESE LOE AHHH..!!!”.
Satria : “ Nah itu barusan nanya tentang CINTA..?!hehehe..”.
Raka : “nanya doang kan sah-sah aja dong..?!,emang melanggar hukum apa..?!”.
Satria : “iya…iya…sah…sah banget hahahaha…!!!, udahlah loe sabar aja ya menghadapi anomaly pacar loe ini, oke..?!?! klo bisa sabarnya kayak tokoh wayang PUNTADEWA ya..mantap tuh..!!!”.
Raka : “buseettt…itu mah kesabaran yang mengerikan..!!! sabar kayak gw aja dah hehehe..”.
Satria : “ saran dari gw sih, simple aja…gw ngutip dari OPA SIGMUND FREUD yang notabene adalah bukan siapa2 sama gw hahahaha…umh..gini saran dari gw ; loe gak boleh egois, karena orang yang egois tidak akan bisa mencintai orang lain dengan sungguh2. Trus, loe harus mencintai diri loe sendiri, karena orang yang kurang mencintai dirinya sendiri, gak akan pernah bisa mencintai orang lain dengan sungguh2”.
Raka : “ hoooo…?!?!, gitu yah..?! masak sih…?!”.
Satria : “ klo gak percaya, loe tanya aja langsung ama orangnya sana..!!!, gali kuburannya malah yang ada juga wakakakakakaka…”.
Raka : “ hahahahaha….loe tuh emang SAKIT yaa..!?!? AKUT dan KRONIS sekaligus..!!!”.
Satria : “I am what I am…!!! And I’m proud of it…!!!”.
Raka : “ hahahaha…songong…!!!”.
TO BE CONTINUED…

Tidak ada komentar:
Posting Komentar