Minggu, 24 Mei 2009

Pria itu Masih Harus Berlari...

Pria itu masih harus berlari,
harus lebih kencang dia berlari...
hasrat yang tersiakan
begitu sulit tuk dapat sedikit hormat
pada siapa dia kan percaya?
akalnya sibuk mengutak-atik kausalitas
detik yang berlalu
perspektif baru yang berakhir buntu
oleh apa dia kan dihargai?
remuk redam jiwanya
dibantingnya ke dalam sekam
hanya raga yang tersisa
masihkah dia berharga?

Pria itu masih harus berlari,
harus lebih kencang dia berlari...
mendamba tidur di waktu kecil
terlalu lama dia tertidur
hingga jantung lupa tuk berdenyut
mengapa harus kembali berdenyut?
menatap Mars di cakrawala
sedekat ini dengan rumah manusia
tersenyum dan menangis bersama
duka yang telah lama
tapi tetap terasa
mengapa dia harus merasa?

Pria itu masih harus berlari,
harus lebih kencang dia berlari...
bersama sejumlah tanya di kepala
siapa dan apa yang menunggunya disana ?
haruskah dengan berlari seperti ini?
tak bisakah dengan berjalan saja?
tapi tak lama
dia berlari lebih kencang lagi
dia tak ingin mereka menunggu dirinya terlalu lama
dia terus berlari
meski bukan untuk dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar