Minggu, 24 Mei 2009

Itu Aku...

itu aku, Cinta...
kerlap -kerlip kembang api di langit Jakarta
yang kau pandangi dari pedestrian
terkagum-terpana oleh senyum semesta
di langit yang marak oleh tawa tak bernyawa.

itu aku, Cinta...
angin kencang yang sibak pepohonan di taman kota
bunga mekar namun daun-daun kering terluka dan gugur memeluk tanah
angin mengusap lembut rambutmu
kau rapatkan jaketmu sembari menggumam.

itu aku, Cinta...
keramaian dan hiruk pikuk jalanan Jakarta
kendaraan melaju lambat
arus lalu lintas tersendat
orang-orang berlalu lalang
sibuk oleh dirinya masing-masing
matamu tak berkedip
sesaat lupa pada tempatmu berpijak.

itu aku, Cinta...
lampu-lampu kota Jakarta yang terang benderang
cahayanya yang terang seolah ingin memandu malam
raut wajahmu tak pernah ragu
entah tidak pernah atau tidak ingin meragu.

itu aku, Cinta...
Jakarta tempatku hidup dan bersenyawa
meski asing dan tak biasa
manusia seperti aku bisa tuk sekedar bertahan dan berharap pada Tuhan
Tuhanku dan Tuhanmu
aku kan terbiasa
seperti aku terbiasa denganmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar