“maksud loe apa cerita tentang hubungan gw kemarin…?!, semuanya lagi loe ceritain ke riesha..!!!”, gw membuka pembicaraan
“riesha kan temen gw, lagipula dia maksa2 gw buat cerita..!!!”, ujar andre serius.
“gw gak ngelarang loe cerita, Ndre..!!, tapi jangan semua dan sampe detil2 nya loe certain ke dia..!!!”, ujar gw mulai meninggikan suara
“riesha temen gw…!!!”, sahut andre singkat.
“dia juga temen gw, loe tau dia kan seperti apa…?!”, tanya gw
Andre ngangguk2 dan terdiam.
“dia menutupi kerapuhan didalam dirinya dengan penampilannya yang tomboy, Ndre…!!!. Dari luar dia memang terlihat kuat, tapi di dalam luar biasa rapuh…!!!, dan loe tahu itu…!!!”, ujar gw sambil menatap tajam mata andre.
Andre masih terdiam sambil mengangguk-angguk.
“yaudahlah, mau diapain lagi. Tinggal gw yang setengah mampus jaga perasaannya dia. Dan loe tahu klo itu gak enak..!!!”, ujar gw lagi sambil meninggalkan andre yang masih terdiam.
Gak lama, gw dah kembali duduk di meja. Rhiesa, Risna, dan Fio belum kembali dari kamar kecil. Andre masih diem di pojokan. Di sini aa gw, wina, dewa, dan heri.
“ngobrol apaan loe sama andre..?!”, wina membuka pembicaraan
“gak ngobrol apa2, ngobrolin tentang kerjaan aja”, jawab gw singkat.
“oohh…serius banget soalnya klo gw liatin”, sahut wina sambil menatap heri. Heri tak bicara. Heri tahu. Dewa tahu. Tahu apa yang sedang gw dan andre bicarakan.
Tak lama berselang, rhiesa, risna, dan fio datang. Dan duduk di meja.
“sabar ya, pesenannya lagi dibikin hehehe..”, ujar riesha yang duduk persis di sebelah gw. Wajahnya terlihat sangat riang.
Gw mengangguk dan tersenyum.
“cowok gw mana..?!”, tanya fio sesaat setelah melihat andre gak ada
“tuhh..!!!”, jawab wina sambil menunjuk ke arah andre yang masih berdiri sambil merokok.
“NDREEE…!!!, SINI DONG…!!!”, teriak fio memanggil andre.
Yang dipanggil tak menyahut. Tak lama andre pun berjalan menuju kamar kecil kafe ini.
“lah…koq malah ke kamar kecil..?!”, ujar fio
“pengen pipis kali”, jawab risna
“dah lama yah gak bareng2 kayak gini…?!?!”, suara risna terdengar riang.
Dewa tersenyum.
“yup, gw juga kangen masa2 dulu hehehe”, ujar fio tak kalah riang
“apalagi gw “, sahut riesha sambil sekali lagi menatap gw .
Gw tersenyum membalas tatapan matanya.
Tak lama, pesanan gw dan riesha dateng. Gw menikmati cheese cake dan es cappuccino sambil mendengarkan obrolan riesha dan sobat2nya.
Gak lama, andre datang dan duduk di samping fio. Entah kenapa, andre ngerasa larut dalam obrolan. Lebih banyak diam dan bertingkah seperti orang murung.
Obrolan masih berlangsung. Gw baru aja selesai menghabiskan cheese cake gw. Es cappuccino terasa nikmat bila dinikmati bersama dengan rokok. Gw larut dalam obrolan yang lumayan seru, obrolan tentang masa lalu, kerjaan, dan banyak lagi.
Akan tetapi, tingkah andre yang menjadi pendiem akhirnya ditangkap oleh riesha.
“kamu marahin andre yah…?!”, tanya riesha sambil berbisik
Gw diem dan meminum es cappuccino.
“jawab dong..!!!, kamu marahin andre kan..?!”, tanyanya lagi.
Gw masih diem sambil mengisap rokok gw.
Tiba2 tangan riesha menyambar rokok yang ada di mulut gw lalu membuangnya. Obrolan terhenti dan semuanya menatap gw dan riesha.
“jawab dong, kamu marahin andre kan..?!,”, tanya riesha sekali lagi.
Gw mengangguk pelan.
“kenapa..?!”, tanyanya lagi.
Gw masih diem dan mengangkat bahu gw sambil menghela nafas.
“emang salah yah klo dia cerita tentang kamu ke aku..?!, emang salah yah klo aku mencari tahu tentang seseorang yang aku sayang..?!”, ujar riesha dengan nada tinggi.
“sha…”, sahut gw pelan.
“karena kamu gak pernah mau cerita ke aku…!!!, karena aku gak pernah penting buat kamu..!!!, karena aku bukan apa2 di mata kamu..!!!”, suaranya mulai bergetar.
Gw terdiam. Anak2 yang lain juga masih terdiam.
“sha…”, gw mulai membuka suara
“aku capek…!!!, aku gak ngerti…!!!, aku mau pulang aja…!!!”, ujar riesha sambil bangkit dari duduknya dan pergi dengan tergesa.
Fio, wina, dan risna langsung mengejar riesha. Gw diem dan menatap andre dalam2. Andre hanya bisa terdiam. Heri dan dewa pun terlihat enggan berkomentar.
“les, loe kejar sana si riesha…!!!”, ujar fio yang gak berhasil ngejar riesha sambil memegang pundak gw, risna dan dewi pun sama.
“dia mau ke parkiran, mobilnya kan diparkir di situ..!!!”, ujar risna menambahkan.
“loe ikut aja sama riesha, motor loe biar gw yang bawa, ntar kita ketemu di rumah riesha, loe temenin dia pulang yah”, ujar andre yang tak lagi diam.
Gw mengangguk sambil tersenyum. Setelah gw berikan kunci dan STNK motor, gw pun berjalan tergesa mengejar riesha ke arah parkiran.
TO BE CONTINUED...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar