Sabtu, 30 Mei 2009

F 4 Freak

“You sink into my clothes
And this invasion
Makes me feel
Worthless, hopeless, sick,
I'm so sick…!!!”

Lagu I’M SO SICK dari FLYLEAF menghentak telinganya. Suara dari speaker aktif komputernya memenuhi kamar yang penuh asap rokok. Dia masih di depan komputernya, masih berkutat disana.

Kamarnya remang luar biasa bahkan cenderung gelap, dan kamar yang minim cahaya adalah kesukaannya. Kamarnya lumayan besar dan berantakan. Di tembok2 kamarnya banyak sekali poster2 semacam Kurt Cobain, Janis Joplin, Jim Morrison, the Beatles. Selain itu banyak juga poster band2 semacam SLIPKNOT, KORN, SOULFLY, RAMMSTEIN, dan band2 metal lainnya terpampang tegas di kamarnya. Satu set drum ada di pojok kamarnya yang paling jauh dengan pintu, drum itu adalah saksi bisu pukulannya di saat emosinya tak terkendali. Tak jauh dari drumnya, beberapa stick drum yang patah serta sebuah snare dan tom2 yang jebol dan berlubang tergeletak berantakan.

Tempat tidurnya pun berantakan, sebuah bantal ada di lantai persis di sebelah tempat tidur itu. Sebuah kursi panjang dan sebuah meja ada di seberang tempat tidur itu. Tak ada foto keluarga berbingkai di dinding yang dicat dengan warna abu2 itu. Yang ada hanya foto ayah yang besarnya seukuran poster, penuh coretan disana sini, kata KEPARAT dan BAJINGAN melintang dari atas kebawah di kedua sisi foto itu. Tak jauh dari foto ayahnya, ada foto ibunya yang besarnya kurang lebih sama, ada kata PELACUR yang hurufnya besar dari kiri ke kanan foto itu, tepat di bagian bawah dari foto itu.

Tepat di pintu, tergantung papan bulat permainan DART, di papan itu menempel foto ukuran sedang pernikahan ayah dan ibunya, foto itu bolong nyaris disemua bagian. Di beberapa bagian dinding yang lain, banyak sekali tulisan2 yang dibuat dengan menggunakan pylox berwarna hitam. Kamar ini memang luar biasa muram.

Dia masih menikmati ritme lagu yang menghentak dari speaker aktif komputernya. Disebelah kirinya ada foto dia dan kakak perempuannya yang terbingkai dengan baik. Disamping foto itu, ada juga foto dia dan kelima sahabat dekatnya, sahabat yang bisa menerima dia, sahabat yang mengerti dia, meski terkadang dia tak mengerti tentang para sahabatnya itu.
Dia masih larut dalam alunan irama music. Kepalanya mengangguk-ngangguk mengikuti ritme music. Tiba2, seseorang mengirim pesan lewat Yahoo Messenger.

Glad_Dys : gw jenuh.capek.bingung mau apa,ada ide?

F_4_Freak : ya, ada

Glad_Dys : apa itu?

F_4_Freak : mati aja sana !!!

Glad_Dys : maunya sih gitu

F_4_Freak : iya, mati aja sana.mati gih sana !!!

Glad_Dys : takut

F_4_Freak : mau gw bantu ?

Glad_Dys : gila lo !!!

F_4_Freak : I am

Glad_Dys : beneran gila ?!

F_4_Freak : gak bisa baca yah ?!

Glad_Dys : baca apa ?!

F_4_Freak : nick name gw !!!

Glad_Dys : shit !!!

F_4_Freak : watch your language !!!

Glad_Dys : so, what are you doing ?!

F_4_Freak : I’m doing nothin’

Glad_Dys : hwoaaa, gw jenuh banget !!! mau mati saja !!!

F_4_Freak : let me help you !!!

Glad_Dys : help me what ?!

F_4_Freak : to kill you

Glad_Dys : gila lo

F_4_Freak : that’s my name

Glad_Dys : gw pertimbangin deh

F_4_Freak : okay, thanks

Glad_Dys : sip, ntar gw kabarin

F_4_Freak :okay, I hope that you’ll be more suffer

Glad_Dys : great. I hope the same way too. Okay, I need to go now

F_4_Freak : okay

Glad_Dys : :)

F_4_Freak : #)


Dia tersenyum tipis. Raut wajah sinis terlihat jelas. Music masih menggedor2 gendang telinganya. Dia larut bersama irama music di dalam kamarnya yang luar biasa muram.

1 komentar: