Jumat, 13 Agustus 2010

Our Sanctuary...

Untuk manusia-manusia bivalen yang keras kepala ;

Kami telah melihat seraut wajah menyeramkan serupa wajah setan,

Merenggut paksa hasrat dan keinginan kami,

Untuk para pengkhianat yang lupa dan ceroboh ;

Kami telah menatap mata merah darah yang menatap kami dengan tajam,

Untuk para pengecut yang lari ketakutan ;

Kami tak gentar dan kami melawan,

Kami adalah ksatria lugu yang akhirnya terbaring beku.



Kami mempertanyakan rasa kami pada tuhan,

Apakah tuhan sedang bermain dadu ?

Kami mempertanyakan doa-doa kami,

Apakah tuhan mendengar doa kami ?

Kami mempertanyakan keberadaannya,

Apakah tuhan sedang berada di dekat kami ?

Tuhan terlalu asing buat kami,

Meski kami menyebut namanya setiap hari,

Namun tuhan terasa asing bagi kami.



Seorang malaikat turun,

Menangkapi jiwa-jiwa kami di udara,

Tersenyum sinis sembari berkata ;

"kalian mati untuk apa ? sebandingkah bila diukur dengan nyawa ?"

Kami ingin bicara ;

"kami tak peduli !!! benar atau salah, kami tak peduli !!!"

Kami ingin teriak ;

"tahu apa kau tentang sesuatu yang samar ?"

Tapi cahaya di matanya membuat suara kami tercekat,

Tertahan di dada kami sambil memeluk erat rasa .



Kami berontak dan terlepas dari genggaman malaikat itu,

Kami melesat ke tempat perlindungan kami,

Ke tempat perlindungan yang kami buat sendiri ;

Malaikat itu berteriak marah ;

"kalian menganggap tak ada cinta lain di dunia ? itu karena kalian tak pernah cukup sadar untuk mengetahuinya !!! padahal ia hadir di dekat kalian !!! ia selalu hadir pada waktunya !!!"

Kami tertawa,

Kami berkata pada malaikat itu ;

"Biarkanlah kami disini, kami tak ingin cinta yang lain itu. Tempat perlindungan kami sekarang adalah keheningan dan kebisuan. Biarkanlah kami tinggal disini diterangi rasa kami. Memahat nama orang yang kami cintai di dinding-dindingnya. Sesungguhnya kami begitu membenci manusia-manusia bivalen yang kerasa kepala itu, membenci mereka yang hidup dalam kesamaran dunia kami. Kami begitu membenci mereka hingga kami akan selalu terjaga !!!"

Cahaya di mata malaikat itu berkedip,

seolah bergetar dan perlahan hilang.



Ketika seseorang pergi biarkanlah kami memilih,

Untuk tetap seperti ini ataupun berubah,

Kau, kalian, tak akan tersakiti,

Kami hanya akan menyakiti diri kami sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar