Minggu, 23 Agustus 2009

PILU ( Untuk Hati Yang Tak BerNaMa )

Bintangku redup,

bukan karena kamu, bukan karena dia, bukan karena mereka,

tapi karena aku.


Terjaga dan larut bersama malam,

angin melantunkan tembang kerinduan,

yang tak pernah mampu ‘tuk diucapkan,

kepada hati yang tak sanggup ‘tuk kunamakan.



Debu semesta hinggap di mata,

percuma terpejam, hanya terpana,

aku yang bingung hanya berpegang pada asa yang meranggas,

percuma dijaga,

ia serupa makhluk fana yang lainnya.


Maafkan aku mentari,

yang membakar luka hingga kering darahnya,

aku berteriak dalam kebisuan,

bersama muram cuaca yang selalu jadi temen dalam penantian,

mencari dirimu yang berlalu,

sebentar datang dan sebentar hilang,

aku ingin menjadi sesuatu buatmu,

dan kau menjadi segalanya buatku,

dinaungi sebuah bintang yang redup,

bintangmu,

aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar