“ha..?!, gak…eh, gak mikir apa2 koq…!!!”, jawabnya diiringi senyum.
“cerita aja lah, aku siap dengerin koq, sha...”, ujar gw sambil menambah saos ke dalam mangkuk.
“umh, gak ahh…gak ada apa2 tau…!!!”, sanggahnya dengan cepat.
“ohh, kirain lagi mikir apa gitu hehehe…ternyata salah feeling aku yah, tumben2an nih salah”, ujarku sambil menikmati mie ayam yang semakin pedas.
“hehehehe…”, tawanya datar dan langsung memalingkan wajahnya mengamati pengunjung di sekitar kami.
Cukup lama kami terdiam, gw dengan lahapnya menyikat mie ayam diiringi desis (kayaknya kebanyakan nuang saosnya LoL), dan dia dengan setia menyaksikan gw makan.
“les…?!?!”, suaranya pelan memecah keheningan diantara kami.
“huuummmhh…?!?!”, gumamku sambil menatap wajahnya.
“denger2 dari Andre, kamu baru aja putus..?!”, tanyanya sambil menatap gw tajam.
“mmhh, kapan si andre cerita..?!”, tanya gw balik.
“ tadi dikampus, cerita dia bener kan..?! kamu baru putus kan..?!”,dia balik bertanya.
“umh, ya…gak baru sih…dah lumayan lama sih?!”, jawab gw datar.
“kenapa emangnya..?!”, tanyanya lagi.
“yaaaa..gitulah…!!!”, jawab gw.
“gitulah..?! gitulah gimana..?!”, tanyanya lagi.
“yaaaa, gituuuu…!!!, gak ada topic lain apa, sha…?!?!”, jawab gw.
“long distance ya…?!”, tanyanya lagi.
“hmm, mungkin….?!?! Gak tau juga sih, aku juga bingung sampe sekarang soalnya”, jawab gw sambil mulai menikmati ES TELER lagi.
“ohhh…si andre cerita sih curhatan kamu tentang mantanmu itu ke aku, jadi yaaa….aku tau…!!!”, ujarnya sambil menatap mata gw.
“oh ya..?!, lha..terus kenapa nanya dong sekarang klo dah tau?!”, tanya gw.
“umh, ya pengen denger lansung aja dari kamu, gak apa2 kan..?!”, jawabnya pelan.
“udahlah, dah lewat, ngapain juga sih dibahas-bahas coba..?!, penting gak sih buat kamu..?!, mending ganti topic aja yah..yah..?!, please,sha…?!?!”, ujar gw.
“karena aku dah denger ceritanya dari si andre, makanya aku gak kaget liat reaksi kamu sekarang”, ujarnya dengan nada sedikit tinggi.
“Tadi kamu mau cari buku kan..?!, yuk..kita ke atas..?!?!”, ujar gw sambil mengambil ancang2 tuk bangkit dari tempat duduk.
“LES….!!!, ada apa sih sebenarnya..?!, gak hanya gara2 long distance kan..?!?!”, ujarnya dengan nada yang lebih tinggi.
“sha, bisa gak sih gak ngebahas itu..?!, BISA GAK…?!’, ujar gw sambil berdiri.
Dan dia terdiam sebentar, melepas kacamatanya dan mengucek2 matanya.
“sha, beneran deh!!!, kamu boleh nanya2 yang lain asal jangan tanya tentang hal ini yah, please…?!?!’, ujar gw dengan masih berdiri.
“I know…!!!, not because I know what happen with your last relationship, I knew it because I know you..!!!’, ujarnya dengan suara pelan.
Kata-katanya membuat gw kembali duduk dan mengambil nafas panjang, lantas menatap balik matanya yang terus menatap gw.
“aku seperti balik lagi ke awal kita kenalan saat ini, ngeliat reaksi kamu sekarang, persis seperti waktu itu, kamu masih inget kan..?!”, tanyanya dengan suara pelan.
Gw ngangguk2.
“kamu masih inget kan waktu itu kamu lagi ngerasain apa..?!”, tanyanya lagi.
Gw ngangguk2.
“kamu gak perlu cerita, les…aku tau dari reaksi kamu. Dan itu udah cukup buat aku untuk tau apa yang terjadi sama kamu.kamu gak perlu cerita…!!!”, ujarnya semakin pelan.
Gw terdiam.
Untuk beberapa lama kami terdiam dan larut dalam perasaan canggung. Pikiran kembali ke masa lalu, coba tuk saling memahami keadaan yang saat ini terjadi. Perasaan gw yang secara tidak langsung menjadi perasaannya juga. Dia bisa merasakan apa yang gw rasakan.
“sha, sebenernya buat apa sih kita jadi merasa sedih dan gak enak seperti sekarang ini…?!”,, tanya gw.
Dia masih terdiam.
“terlebih karena seseorang yang tidak ada di sini bersama kita saat ini..”,ujar gw lagi.
Dia masih terdiam.
“aku rasa gak ada alasan logis yang bikin kita merasakan rasa yang gak enak kayak sekarang ini. Gak ada alasan logis yang ngelarang kita tuk ngerasa senang saat ini, ya kan sha…?!?!”, tanya gw lagi.
Dia mengangguk.
Tak lama, dipakainya kembali kacamatanya, lalu menarik nafas dalam2, lantas membuat sebuah senyum di wajahnya.
“what’s done is done. don’t you think so…?!”, suaranya pelan memecah kebisuannya.
Gw mengangguk mengiyakan kata2nya berusan.
“you’re right…we should be happy right now. So, here I am, as happy as I can be”, ujarnya lagi sambil tersenyum.
Dan senyum di wajah gw muncul karena kata2nya barusan.
“So, jadi liat2 buku gak…?!”, tanya gw dengan riang.
“jadi dong. Aku mau cari beberapa buku soalnya, semoga dapet”, jawabnya sambil bangkit dari duduknya.
“yaudah, ayooo…!!!”, ujar gw sambil mulai berjalan.
Suasana di lantai 2 Gramedia cukup ramai. Tak perlu di komando, dia berjalan menuju computer dan mulai sibuk mengetikkan judul buku yang dia cari. Sementara gw, langsung menuju ke bagian sastra dimana bermacam2 buku baik novel, puisi, dll tumplek jadi satu di situ. Seperti biasa, gw gak kasih tau dia gw kemana, karena dia sendiri sudah tahu gw ada dimana bila berada di gramed ini.
[Ini peraturan pertama dan utama jika pergi ke gramedia bareng gw ; jangan pernah ganggu gw dan berharap di perhatikan oleh gw bila berada disini. Bahkan pacar sekalipn gak akan gw hiraukan, dan akan gw marahin kalo dia ganggu kesenangan gw ini LoL.]
Gw sedang asyik mengamati buku2 dan sedikit membaca setiap buku yang ada di bagian sastra. Mulai dari pojok kanan sampai pojok kiri, dari rak paling atas sampai rak paling bawah, tak luput dari pengamatan gw. Dan bisa gw ulang 3-4 kali, takut ada yang terlewat.
Dan memang, benda yang bernama buku adalah benda yang bisa membuat gw senang. Hanya saja pekerjaan gw sekarang memang benar2 “rakus” memakan waktu, bahkan waktu luang sekalipun. Jadi, sangatlah wajar bila saat2 seperti sekarang ini merupakan ajang “balas dendam” gw.
Gw masih asyik berkutat di bagian sastra, mensortir buku2 yang gw anggap menarik, sampai pandangan gw tertuju pada sebuah buku yang berjudul KEPELESET : GERUNDELAN TENTANG GAYA HIDUP. Pengarangnya gw lupa, yang jelas sih cewek. Letak buku itu ada di rak paling atas, terselip diantara buku2 lainnya.
Tak sulit dan tak perlu jinjit memang untuk gw meraih buku itu denan tangan kiri gw (tangan kanan di saku celana….biar keliatan cool LoL hehehehe..), hanya saja, letaknya yang terselip diantara buku2 lainnya membuat gw sedikit kesulitan untuk mengambilnya. Dengan hati2 gw tarik keluar dengan perlahan buku itu, takut buku2 lain di sebelahnya yang ditata sampai bibir rak tersenggol dan jatuh. Sedikit lagi, seluruh bagian dari buku itu sudah bisa kutarik keluar, senyum kemenangan pun sudah mengembang di bibir gw.
“HYAAAAA…..HAHAHAHAHAAA…BU
“BRRAAK….BRAAAAAAAAAKKK…..
Hampir semua buku yang ada di bibir rak paling atas jatuh berserakan di lantai.
“dammit…!!!”, ujar gw spontan sambil mentap riesha dengan tatapan kosong.
“ ups…!!!”, ujarnya singkat.
Beberapa orang yang ada dibagian itu sontak langsung melihat kami berdua yang masih terbengong-bengong. Lantas, tanpa ada yang menyuruh kami berdua memunguti buku2 yang berserakan di lantai dan menaruhnya kembali di rak paling atas tadi sambil ketawa2 kecil dan tersenyum geli.
“mas…, mbak….!!!, ini kan tempat umum, tolong jangan bercanda”, ujar petugas gramedia yang entah kapan dia sudah ada di samping kami.
Meski susah karena habis tertawa geli, gw coba untuk serius menjawab si petugas tadi (bisa dibayangin tuh muka gw kayak gimana..?!?!, dari ketawa2 langsung serius…!!! LoL).
“kita gak lagi bercanda koq mas…!!!, ini murni ketidaksengajaan kita aja koq…!!!”, ujar gw tegas.
Si petugas tadi lantas meninggal….eh salah, meninggalkan kami berdua dengan wajah bête (dan gw melanjutkan ketawa2 gw yang sempet terpending hahahaha…LoL).
“ kamu sih, sha…!!!”, ujar gw sambil melihat riesha yang masih tertawa.
“iya..maaf..maaf…hahahaha…
“huuuhh…, kau ini…!!!, mana cuma bilang UPS doing lagi..?!?!”, ujar gw sambil menaruh buku ke raknya.
“yeee…masih mending tau…!!!, daripada aku bilang PUS..?!, emang kamu kucing..?!,
hahahahaaaa….!!!”, jawabnya dengan masih tertawa.
“dasar dodolz…!!!’, ujar gw lagi.
“iya nih…ketularan kamu soalnya…!!!”, sahutnya sambil tersenyum.
Akhirnya, semua buku sudah kami rapikan kembali, semua tertata kembali di rak.
“eh, sha…aku mau baca buku ini dulu ya di sana..?!?!”, ujar gw sambil menunjuk tempat duduk di pojok bagian sastra ini.
“umh….yuuuuk aku temenin ..!!”,ujarnya sambil menarik tangan gw menuju tempat duduk yang aku tunjuk tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar